PASANG SURUT AIR LAUT

Jika bulan berada diantara bumi dan matahari dikatakan bulan berada dalam konjungsi (conjuction). Dalam keadaan ini hanya sisi bulan yang menjauhi bumi yang disinari matahari dan fasa bulan adalah bulan baru. Oleh karena itu bulan tampak diatas horizon hanya pada siang hari dan masih tampak gelap, sesudah bulan baru memasuki fasa bulan sabit, penyinarannya semakin hari semakin terang. Jika bulan mencapai titik orbitnya yang berada pada sebuah garis tegak lurus dengan  garis yang menghubungkan bumi dan matahari, dikatakan bulan berada dalam perempatan (quadrature) dan fasanya adalah seperempat pertama (bulan separo). Setelah itu bulan memasuki fasa bungkuk (gibbous), pada keadaan ini bulan tampak lebih dari separo.

Jika bulan berada pada sisi bumi yang membelakangi matahari, dikatakan bulan dalam oposisi. Seluruh bulatan yang menghadap ke bumi diterangi sehingga bulan tampak seluruhnya. Bulan purnama hanya tampak pada sisi bumi yang sedang mengalami malam hari. Selanjutnya bulan berturut – turut memasuki tingkat punggung bungkuk kedua (second gibbous), perempatan terakhir, tingkat bulan sabit dan kembali lagi ke fasa bulan baru.

Interval waktu yang dibutuhkan agar bulan melalui seluruh fasanya (dari bulan baru ke bulan baru berikutnya)sekitar 29,5 hari (29 hari 12 jam 44 menit dan 2,8 detik) yang disebut bulan sinodik yang menjadi dasar dari bulan kalender.

03_FASA_BULAN

Sumber : Bayong Tjasyono HK, Geosains

Tinggalkan komentar